- Profil Perusahaan

a.
PT Newmont Nusa Tenggara
PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT)
merupakan perusahaan patungan Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh Nusa
Tenggara Partnership (Newmont & Sumitomo), PT Pukuafu Indah (Indonesia) dan
PT Multi Daerah Bersaing. Newmont dan Sumitomo bertindak sebagai operator PT NNT
yang melakukan penambangan di Batu Hijau.
b. Lokasi

Tambang Batu Hijau terletak di sebelah
barat daya pulau Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat,
Provinsi NTB, Indonesia. Lokasi Batu Hijau yang berjarak 81 km dari Mataram
dapat dicapai dengan menggunakan pesawat ampibi (seaplane) perusahaan atau
menggunakan transportasi laut berupa ferry umum dari pelabuhan Kayangan di
pulau Lombok.
c.
Manajemen

MARTIONO
HADIANTO
Direktur Utama PT Newmont Nusa Tenggara
Direktur Utama PT Newmont Nusa Tenggara
Bapak
Martiono Hadianto diangkat menjadi Direktur Utama PT Newmont Nusa Tenggara
sejak Maret 2009. Beliau bergabung dengan Newmont sebagai Direktur Utama PT
Newmont Pacific Nusantara pada Juni 2007.
Sebelum
bergabung dengan PT Newmont Nusa Tenggara, Bapak Hadianto pernah menjabat
berbagai posisi pada institusi pemerintah dan BUMN, antara lain: Direktur
Keuangan PT Garuda Indonesia, Deputi Ekonomi & Keuangan Badan Pengelola
Industri Strategis (BPIS), Direktur Jenderal BUMN, Asisten Wapres Bidang
Harmonisasi Industri Kantor Wapres RI, Direktur Jenderal Bea & Cukai,
Direktur Utama Pertamina, dan Komisaris Utama PT Pertamina.
d. Visi Kami

Visi Kami
"Kita akan menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati
melalui pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang."
Nilai
·
Bertindak atas dasar integritas, kepercayaan dan rasa hormat.
·
Menghargai kreativitas, tekad untuk menjadi yang terbaik dan komitmen untuk
bertindak.
·
Mewujudkan kepemimpinan di bidang keselamatan kerja, perlindungan
lingkungan dan tanggung jawab sosial.
·
Mengembangkan karyawan untuk menjadi yang terbaik.
·
Mengutamakan dan mewujudkan kerja tim serta komunikasi yang jujur dan
terbuka.
·
Mendukung perubahan yang positif dengan mendorong inovasi dan menerapkan
praktik yang telah disepakati.
Misi Kami
Kita akan membangun perusahaan tambang yang berkelanjutan, yang mampu
memberikan laba tertinggi kepada para pemegang saham dan menjadi yang terdepan
di bidang keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Dasar Strategi
·
Karyawan, Sumber Daya Kita yang Paling Berharga – Kita akan membangun
budaya kerja yang menghormati keberagaman, melibatkan karyawan, menumbuhkan
kerja sama dan inovasi, menghargai kinerja tinggi dan mengembangkan pemimpin
besar.
·
Perencanaan dan Pelaksanaan Operasional – Kita akan menyusun rencana kerja
yang wajar dan secara konsisten mencapai atau melampaui rencana yang
ditetapkan.
·
Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek – Kita akan merampungkan proyek secara
tepat waktu, sesuai anggaran dan lingkup proyek.
·
Peningkatan Cadangan dan Produksi – Kita akan meningkatkan cadangan dan
produksi melalui perpaduan antara eksplorasi, pengembangan cadangan dan
akuisisi.
·
Pemanfaatan, Lingkup dan Skala – Kita akan memanfaatkan keahlian global
guna memperluas operasi dengan mengembangkan cebakan besar atau kecil secara
efisien dan efektif.
·
Kekuatan dan Fleksibilitas Finansial – Kita akan mempertahankan kekuatan
dan fleksibilitas finansial.
Komitmen Tim
·
Kita harus selalu sepenuhnya jujur satu sama lain.
·
Kita harus mengutamakan kepentingan Perusahaan dalam setiap keputusan yang
terkait dengan pekerjaan.
·
Kita harus mengumpulkan, menganalisis dan membahas fakta-fakta yang sesuai
agar dapat mengambil keputusan yang efektif dan melaksanakan rencana-rencana
yang telah disusun secara tepat waktu.
·
Kita harus bersatu dan saling mendukung satu sama lain.
·
Kita harus mengambil risiko secara cerdas bersama-sama.
·
Kita harus membuat janji yang baik, yang bersifat terbuka, aktif, tulus,
eksplisit dan berdasar misi.
·
Kita harus memikul tanggung jawab bersama-sama.
·
Kita harus mendorong pemikiran yang beragam, kreatif, dan berani.
·
Kita harus mengangkat telepon dan berkomunikasi satu sama lain secara
berkala.
·
Kita harus saling menghormati dan menghargai kehidupan pribadi dan
keluarga.
e.
Pemegang Saham
Saham PTNNT dimiliki oleh empat grup besar yaitu Nusa Tenggara Partnership B.V (NTP), PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB), PT Pukuafu Indah (PT PI) dan PT Indonesia Masbaga Investama. Saat ini, sebesar 7 persen saham asing
yang dimiliki Nusa Tenggara Partnership tengah ditawarkan untuk proses
divestasi.


- Core Bisnis Perusahaan

Geologi
Batu Hijau merupakan cebakan tembaga porfiri dengan sedikit kandungan emas
dan perak. Logam berharga tidak secara langsung dapat diperoleh karena
bercampur dengan mineral lain yang tidak memiliki nilai ekonomis. Cebakan
porfiri diketahui hanya memiliki kadar yang rendah. Di Batu Hijau, setiap ton
bijih yang diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram tembaga. Sedangkan rata-rata
hasil perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 gram dari setiap ton
bijih yang diolah. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan sejumlah kecil
logam yang dapat dijual, diperlukan kerja keras.

Penambangan
Tambang Batu Hijau adalah operasi tambang terbuka di mana semua mineral
berharga (tembaga, emas dan perak) ditambang dari permukaan tanah dengan
menggunakan pelbagai peralatan tambang seperti alat muat (shovel) dan truk
pengangkut.
Penambangan di Batu Hijau diawali dengan kegiatan pengeboran dan peledakan
untuk memudahkan pengambilan bijih. Dengan peledakan, batuan terlepas dari
tanah dengan diameter rata-rata 25 cm. Dengan menggunakan beberapa shovel
berukuran besar, batuan dimuat ke dalam truk berkapasitas maksimal 240 ton dan
kemudian diangkut menuju ke dua buah crusher (mesin penghancur). Di crusher,
ukuran bijih batuan diperkecil hingga berdiameter rata-rata kurang dari 15 cm.
Bijih kemudian diangkut ke pabrik pemrosesan mineral, sedangkan batuan berkadar
lebih rendah diangkut ke tempat penampungan, untuk menunggu giliran pemrosesan
pada waktu mendatang.

Pengolahan
Dari crusher, bijih batuan
diangkut dengan ban berjalan sepanjang enam kilometer ke pabrik pengolahan yang
disebut konsentrator. Di konsentrator, mineral berharga dipisahkan dari batuan
pembawa melalui proses penggerusan dan flotasi. Bijih batuan, setelah dicampur
dengan air laut, kemudian digerus menggunakan dua penggerus yang disebut Semi Autogenous (SAG) mill dan empat buah ball mill. Setelah keluar dari ball mill,partikel halus yang terkandung dalam slurry kemudian dipompa ke seperangkat tangki cyclone untuk pemisahan akhir partikel bijih.
Bubur bijih halus dari tangki cyclone dialirkan ke sejumlah tangki untuk diambil kandungan
mineral berharganya. Tangki ini disebut sel flotasi. Proses flotasi ini tidak
menggunakan bahan kimia secara berlebihan sehingga aman dan membantu
meminimalkan dampak lingkungan. Secara fisika, proses ini memisahkan mineral
berharga dari batuan pembawa dengan menggunakan gelembung udara dan reagent dalam jumlah kecil.
Terdapat dua jenis reagent yang ditambahkan dalam proses flotasi di tangki. Jenis
pertama akan mengikat mineral berharga, sedangkan jenis kedua berfungsi untuk
menstabilkan gelembung yang terbentuk oleh proses pengadukan.
Saat gelembung udara naik, mineral berharga atau konsentrat akan ikut
terangkat ke permukaan. Lapisan gelembung ini diselimuti oleh mineral berharga
yang berbentuk seperti pasir. Lapisan yang terapung di permukaan sel flotasi
inilah yang disebut konsentrat.
Dari sel flotasi, konsentrat dikirim ke
tangki penghilangan kadar garam yang disebut CCD (counter-current decantation). Di dalam tangki ini air laut dibuang
dan konsentrat dikentalkan dengan cara mengalirkan air tawar secara berlawanan
arah. Air tawar menggantikan air laut dan konsentrat mengendap di dasar tangki.
Konsentrat kemudian mengalir melalui pipa sepanjang 17,6 km menuju ke
fasilitas filtrasi atau penyaringan di Benete. Konsentrat cair ini ditampung
dalam tangki besar dan diaduk terus menerus untuk menghindari terjadinya
pengendapan. Konsentrat kemudian disaring untuk membuang kandungan air dalam
konsentrat sampai dengan 91%, menggunakan udara bertekanan.
Setelah proses penyaringan, konsentrat akan berupa bubuk batuan halus atau
pasir dan disimpan dalam gudang untuk menunggu pengapalan. Pemuatan konsentrat
ke kapal menggunakan fasilitas ban berjalan.
Konsentrat akhirnya dikapalkan ke sejumlah pabrik peleburan dalam negeri
yakni ke PT Smelting di Gresik, Jawa Timur maupun ke luar negeri (Jepang, Korea
Selatan, India, Eropa) untuk menjalani proses pemisahan dan pengambilan logam
berharga, yaitu tembaga, emas dan perak.

- Client Perusahaan
PT Smelting di Gresik, Jawa Timur dan beberapa perusahaan yang ada di luar
negeri (Jepang, Korea Selatan, India, Eropa).
- Perkembangan Perusahaan
PT NNT menandatangani Kontrak Karya pada
1986 dengan Pemerintah RI untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di dalam
wilayah Kontrak Karya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
PT NNT menemukan cebakan tembaga porfiri
pada 1990, yang kemudian diberi nama Batu Hijau. Setelah penemuan tersebut,
dilakukanlah pengkajian teknis dan lingkungan selama enam tahun. Kajian
tersebut disetujui Pemerintah Indonesia pada 1996 dan menjadi dasar dimulainya
pembangunan Proyek Tambang Batu Hijau dengan total investasi US$ 1,8 Miliar.
Proyek pembangunan tambang, pabrik dan prasarananya selesai pada 1999 dan mulai
beroperasi secara penuh pada Maret 2000.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar